Rabu, 07 Desember 2016

Sampai Ketemu Lagi, Mamah...

Hey Bloggie,

Udah lama banget rasanya ngga cuap2 dimari yaa…hehe

Dalam waktu kurang lebih 6 bulan ini banyak banget yang terjadi dalam hidup aku, tapi yang paling buat perubahan besar dalam hidup aku ya wafatnta salah satu penyemangat aku, tujuan hidup aku, mamah.

Aku bingung sebenernya mau cerita kaya gimana, tpi aku coba certain kronoligi wafatnya mamah ya…

Tepat tanggal 26 Juli 2016, jam 02 dini hari aku dapat telpon dari nomor ngga dikenal, aku abaikan aja karena berisik banget dini hari gitu siapa yang telepon coba, tapi akhirnya aku angkat aja, langsung ada yang bicara “lan, mamah kecelakaan, sekrang dirumah sakit, cepat kesini..” beberapa saat aku Cuma diem, loading informasi yang baru aku denger barusan.


Rasanyaaa…. Percaya ngga percaya denger itu, dini hari kaya gitu, setengah 3an aku sama kaka aku nyusul ke RS Medika Permata Hijau, sampai disana langsung menuju IGD, rasanya lemes luar biasa ngeliat orang yang paling aku sayang terbaring dengan banyak selang menusuk tubuh mamah yang masih ada bercak darah kering keluar dari hidung dan mulut, Ya Alloh, dunia aku rasanya hancur seketika.  nangis ngga henti2 saat itu, sedih, khawatir, takut, bingung, entahlah rasa mana yang lebih mendominasi saat itu.


Setelah denger diagnosa dokter, mamah divonis semi koma, Ya Alloh, Ya Alloh, ngga ada yang bias aku ucapin selain menyebut Nama-Nya.. setelah ngurus administrasi, mamah dipindah ke ICU, dipasang banyak selang2 dan infus, demi Alloh ngga tega liat mamah begitu.

Rasa takut kehilangan, frustasi, bingung, bersalah, aku baru ngalamin masa2 paling sulit kaya gitu. Airmata ngga ada henti2nya, doa terus dipanjatkan. Sekitar jam 12 siang mamah sempat gagal nafas, Ya Alloh, rasanya ngga siap jika harus kehilangan, Alloh memberikan kesempatan dengan kondisi mamah yang lebih baik meski jauh dari kesempatan untuk sadar.

Tanggal 27 Juli 2016, kondisi mamah naik turun, sampai mendekati malam menjadi kritis, dengan tingkat kesadaran yang semakin menurun, divonis Koma. Ikhlaskan aku ya Alloh, do’a yang sellau aku minta saat itu, masih dengan harapan mamah bisa sadar, bias natap aku, meski sebentaaarrr aja. Tapi hal itu tidak terjadi, kondisi mamah makin menurun.

Tanggal 28 Juli, bertepatan dengan Ulang Tahun Kaka aku, dari pagi kondisi mamah semakin menurun, dan dokter sudah memperingatkan untuk mempersiapkan diri. Ngga Ikhlas, itu yang aku rasain saat dengernya. Hari itu aku sempet masuk kerja, tapi ditelpon dari jam 10 bahwa kondisi mamah menurun, akhirnya aku mutusin untuk ke RS.

Jam 13.20 dokter meminta keluarga untuk mendampingi mamah, dan terus membacakan ayat2 Al-Qur’an, perasaan aku ngga enak, tapi aku pasrah, Alloh lebih saying Mamah. Tepat jam 14.15 dokter member pengumuman kematian mamah. Dunia aku seakan hancur saat itu, banyak yang belum aku lakuin buat mamah, menyesal luar biasa. Tangis paling pilu yang baru pertama aku keluarin saat itu… Ya Alloh.. Ya Alloh…. L

Musyawarah untuk pemakaman mamah akhirnya diputusin di Jawa, anak2nya setuju, biar ada yang ngerawat dan deket sama bapa. Segala proses administrasi dan pemandian jenazah berjalan cepat dan lancer, Alhamdulillah dimudahkan …


Jam 20.00 jenazah dan iring-iringan keluarga berangkat ke Kampung, jam 2 dini hari kita sampai dijawa. Yasin ngga henti2 nya dilantunkan, airmata terus keluar, aku rapuh saat itu. Jam 9 pagi jenazah disolatkan dan lanjut dimakamkan. Alhamdulillah banyak yang mengiringi mamamh ke peristirahatan yang terakhir. Saat itu terakhir kali aku bias lihat mamah, wanita hebat, inspirasi hidup aku. Banyak penyesalan tertinggal disana…

========


Ada hal yang tak bisa diucapkan,
Tak mampu diucapkan.
Namun dia ada, selalu ada…

Terimakasih untuk semua hal Yang tak bisa kujabarkan,
Untuk rasa sayang yang tak pernah habis diberikan
Maaf untuk rasa sayang Yang tak kuucapkan secara gambalang
Untuk kekesalan dan sakit hati yang tak sengaja aku hadirkan

Aku mencintaimu disetiap nafas yang aku hembuskan
Disetiap rencana besarku, dirimu ada sebagai alasan semua usahaku,
Disetiap langkah untuk maju, dirimu ada sebagai pelopor langkah pertamaku,

Mamah… Mamah… Mamah…

I LOVE YOU SO MUCH…….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar