Tittle : A letter to Heechul | oneshoot
Author : Espada Aizennhamma
Cast : kim heechul as heechul (yeoja)
Hangeng as hangeng (namja)
Rating : General
#################
Seseorang yang mencintai kamu, meski pun kau tak mengenalnya.
Seseorang yang bahkan tak pernah memujimu dengan bibirnya.
Tetapi dalam hatinya, kamu adalah yang terbaik.
Hanya dia yang tahu…
#################
Ahh…jumpa lagi dengan author paling yeppo, yeoja yang dicintai setengah mati sama woonpa…
Hehe #plakkk
Aku buat ini karena aku lagi kangen banget ma Hancul couple.
Cerita ini aku adaptasi dari novel karangan Jenny Jusuf, tapi banyak yang aku rombak sih..^^
Okhae..happy read..
=====:::======
Aku menyayangimu. Menyayangimu jauh melebihi yang dapat kamu bayangkan, karena kamu bahkan tak mengenalku.
Aku mencintaimu. Rekahan senyummu, tawa lepasmu, komentar lugasmu, kepolosanmu, kecerianmu, aku suka semua darimu. Tapi, kamu tak tahu itu.
Kamu tak pernah sadar. Dan, aku tak pernah dapat kesempatan untuk mendekat padamu. Tak pernah bias menghampiri ‘tuk mengatakan aku saying kamu’ bahkan untuk sekedar bilang kamu cantik.
<3 … <3 (kalau kamu tau namaku, akan sukakah kamu?)
====== <3 <3 ======
Setiap hari aku datang, heehul. Minimal 5 menit, maksimal sepanjang hari, hanya dapat melihatmu dari jauh. Mengagumimu dan mengakui bahwa kamu adalah ciptaan-Nya yang paling indah.
Memandangi binary indah matamu yang tak mampu kunikmati untuk diriku sendiri.
Memperhatikan derai tawamu yang suatu hari kuharap akan jadi milikku sepenuhnya.
Tapi, kamu tak pernah sadar aku ada, walau sesungguhnya kita begitu dekat.
Kamu tak pernah tahu aku ada, walau kamu telah seringkali melihatku, meski hanya dari sudut matamu.
<3 H <3
===== <3 <3 =====
Tahukah kamu, heechul-ah, aku si tukang ojek yang memayungimu dengan upah 1000 won waktu kamu kehujanan dan bis hijau itu tak kunjung datang?
Tahukah kamu, aku situkang took pooki yang seporsi dagangannya berharga 2000 won kala kamu kelaparan usai latihan voly?
Tahukah kamu, aku si penjual pita ketika kamu kewalahan 15 menit menjelang masuk kelas saat mos tahun lalu?
Tahukah kamu, aku sipegawai took buku yang menawarkan jasa fotokopi ketika kamu kehilangan catatan matematika sehari sebelum ujian?
Tahukah kamu, 2 minggu yang lalu, ketika kami diganggu namja jahil dalam perjalanan pulangmu, aku telah membereskan semuanya begitu kamu pergi?
Sekarang kamu tak perlu takut lagi. Tak perlu was was lagi. Kamu tak perlu khawatir sampai kapanpun, karena orang-orang bresngsek itu telah aku bereskan.
Mereka tak akan berani mengganggumu lagi. Paling tidak, selama ada aku.
_kesatriamu_
===== <3 <3 =====
Aku ingin jadi pahlawanmu. Ingin melindungimu selalu. Ingin menjadi guardian angel mu.
Aku ingin jadi yang kau cintai. Ingin setidaknya menempati hatimu, bila tak bias menduduki tahta disana.
Sekali saja aku ingin jadi yang utama bagimu. Tapi kamu tak pernah tahu.
Waktu bergulir dan kamu terus berjalan diduniamu sendiri. Kamu tenggelam dalam aktivitasmu, teman-temanmu, lingkunganmu, namja chingumu, sementara aku terperangkap dalam kesibukan absurd, mencintaimu dari jauh dan berharap suatu saat kamu akan berpaling dan menemukan sosokku.
Karena aku tak pernah jauh darimu. Sungguh aku tak pernah jauh.
_aku, disini_
===== <3 <3 =====
Andai kamu menengok sebentar, chulie. Andai meluangkan wakt sesaat saja. Aku akan ada ketika kamu memalingkan kepalamu.
Aku pasti ada ketika kamu menoleh, seperti selama ini aku selalu ada buat kamu.
Kala kamu butuh, kala kamu senang, kamu susah. Aku ingin senantiasa disana untukmu.
Ingin berbagi bahagia denganmu, menghapus airmatamu, tertawa bersamamu, menangis denganmu.
Aku ingin disana buat kamu, chulie. Dan sekali saja, aku ingin kamu tahu bahwa aku ada.
_HKY_
===== <3 <3 =====
Tadi siang aku lihat kamu menangis, chulie. Waeyo? Kamu bertengkar lagi dengan siwon? Aku dengar, si brengsek itu bilang pada temannya, bahwa kamu menolak membuatkan makalah biologinya, dan kalian bertengkar hebat sampai dia nyaris menamparmu.
Lima hari lalu kamu menangis karena dia membanding-bandingkan kamu dengan kibum. Kibum yang rambutnya baguslah, langsinglah, putihlah.. dan ujung-ujungnya menyuruh kamu diet dan melarangmu potong rambut, padahal kamu sudah gerah dengan rambutmu yang sekarang.
Dua minggu lalu kamu badmood karena dia membatalkan janji dengan alas an sakit. Padahal, esoknya kamu dapat laporan dari teukie bahwa siwon clubbing dengan yuri.
Kenapa kamu masih memilih bertahan, chulie? Kenapa kamu lebih suka menangis daripada kehilangan dia? Sungguh aku tak mengerti. Aku mencintaimu apa adanya, kim heechul. Tulus, tanpa syarat.
_Love, Han_
===== <3 <3 =====
Aku hampir menyapamu hari ini, chulie. Kamu cantik sekali tdi, dengan make-up minimalis dan wajah segar yang tak pernah lepas dari senyummu.
Aku nyaris menegurmu, ketika mendadak kudengar komentarmu tentang anak-anak klub fisika, “aku nggak suka namja cupu!” katamu. “kerjaannya nongkrong gag jelas di lab, gag gaul pula”
Cupu kak aku, chulie? Aku anggota klub fisika.
_HK_
===== <3 <3 =====
Ini surat terakhir yang aku tulis untuk kamu, chulie. Kenapa? Karena hari ini aku akan menyatakan perasaanku padamu.
Perasaan yang sudah kupendam sejak pertama kali melihat kamu dua tahun yang lalu.
Hari ini ku akan membiarkannya muncul ke permukaan, supaya kamu melihatnya.
Supaya kamu tahu ada yang mencintaimu lebih dari siwon, walau mungkin kamu tak akan peduli.
Yang penting surat-surat ini akhirnya akan sampai ketanganmu.
With love,
Hankyung
===== <3 <3 =====
Hanyung melipat kertas ditangannya. Mempertemukan ujung-ujungnya dengan hati-hati, kemudian memasukkannya kedalam amplop bersama lembar-lembar surat yang lain.
Hari ini cintanya akan bicara.
#####
Hari yang sama, 14.45
“chulie..!!! gwaenchanayo?!? Ya tuhan, heechul…!!!!”
Ketika kelopak matanya perlahan membuka, yang pertama kali diihat heechul adalah wajah-wajah penuh ketakutan yang dibarengi helaan penuh syukur saat sosok didepan mereka mulai sadar.
“chullie!! Gwaenchanayo?” teukie salah satu sahabatnya memekik panic. “my goodness, chulie..untung kamu sadar!” Minnie meremas tangan kanannya erat-erat, seakan-akan tangan itu akan putus kalau tidk dipegangi dengan kencang.
“dimana yang sakit, chulie? Ada yang luka gak? Ambulans dalam perjalanan..” ucap teukie.
Heechul menggeleng lemah, mencoba mengusir rasa ngilu yang mengigit keningnya. Pasti akibat kepalanya terbentur cukup keras. Setelah mengerjapkan mata beberapa kali, ia mencoba duduk.
“pelan-pelan, chul..”wookoi mengusap dahinya dengan tisu, menghilangkan keringat dan debu aspal yang menempel disana. “sakit nggak, chul?” tanyanya lagi.
Heechul tidak menjawab. Ingatannya terfokus pada peristiwa yang kejadiannya begitu cepat. Matanya hanya dapat menatap pasrah pada truk yang tiba-tiba menerobos tikungn dengan kecepatan tinggi, sedangkan dia sendiri tidak dalam keadaan waspada, mengingat jalanan itu memang biasanya tidak terlalu ramai.
Yang terakhir diingat heechul adalah suara seorang namja yang meneriakkan namanya keras-keras, memperingatkan. Namun, truk itu sudah terlalu dekat… dan besarnya nggak main-main. Besar sekali dan siap melumat habis tubuhnya dalam hitungan detik. Untung ia terhindar, kalau tidak…
..w-wait..wait..
Right, truk itu sangat besar dan melaju bagai tidakk terkendali. Namun, ia BISA terhindar…
It was impossible..couldn’t be..
Heechul menatap teman-temannya satu persatu, mencoba memukan jawaban. Namun, yang didapatinya hanya wajah-wajah pucat yang tampak cemas.
“gimana aku bisa selamat?” Tanya heechul lirih. “tadi itu..nggak mungkin” lanjutnya.
Pening dikepala heechul belum juga reda, dan sakitnya kini bertambah melihat ekspresi teman-temannya yang kompak diam mendengar pertanyannya. Teukie dan yang lainnya saling tukar pandang, kemudian kembali memandanginya dengan sorot yang susah ia mengeti.
“kalian pada kenapa, sih?” heechul mendesak bingung. Minnie menelan ludah sebelum bersuara “mmm.. yah, ada yang nyelametin kamu, chulie” ucap Minnie akhirnya.
“nyelametin aku? Maksudnya?” Tanya heechul tambah bingung. “dia dorong kamu sampai kelempar ke trotoar, tapi sebagai gantinya…yah…” jawab Minnie lirih.
WHAT??! Wookie tertunduk, mata teukie berkaca-kaca. “orang itu hankyung chulie, dia meninggal” ucap wookie final.
Hangeng a.k.a Hankyung
Heechul tidak mengenalnya, tapi rasanya nam itu tidak asing baginya. Kemudian, ketika melihat wajah berlumuran darah yang setengah hancur itu, baru ia bisa mengenalinya.
Wajah itu tampak familiar, walau heechul tak sepenuhnya ingat pernah bertemu dimana. Keterlaluan memang, Hankyung sebetulnya satu sekolah dengan mereka, seangkatan pula. Bedanya, hankyung anak ipa yang sering nongkrong di lab fisika, sedangkan mereka, yah.. nyaris tidak pernah menginjakkan kaki disana kecuali ada praktikum.
Namun, sepertinya mereka pernah bertemu…dulu. Kapan, ya?
Titik hujan mengenai ujung hidung heechul, diikuti titik-titik lain yang membentuk gerimis. Sirene ambulans meraung-raung di kejauhan.
“ambulansnya datang,chulie…” bisik wookie. Heechul tidak menjawab. Ia meraba tetesan air di punggung tangannya, otaknya berputar me-recall sesuatu….
#flashback pertengahan tahun lalu
Bus yang ditunggu-tunggu tidak juga datang, padahal ia nyaris karatan berada dipinggir jalan selama setengah jam. Bus sial, kutuk nya dalam hati. Kalau gag ditungguin , selalu seliweran #bhasa apa neyh..he# giliran butuh banget malah gag satu pun dating..duh, mana mensung lagi.
Ia menatap langit dengan cemas, berdoa agar hujan mau bersabar sedikit.
Harapannya tidakk terkabul. Dalam hitungan menit awan kelabu itu berubah menjadi hujan yang deras. Heechul hanya bisa pasrah dibawah pohon yang menaunginya, sambil mencoba menutupi tubuh sebisa mungkin dengan tas yang sama sekali tidak efektif. =”=
“payung,non” sapa tukang ojek paying tiba-tiba #lah emang dikorea ada ojek paying yak?..heh, pasrah zha ya reader namanya juga epep^^#
“heechul menoleh. Sang namja berdiri tidak jauh darinya, mengulurkan payung lebar berwarna biru sementara pundaknya sendiri mulai basah karena hujan.
“nggak apa-apa, non. Saya tungguin” ucap namja itu. “berapa?” Tanya heechul. “seribu aja non” jawab namja itu dengan senyumnya.
Heechul berfikir-fikir. Ada yang ganjil disini. Namja ini,potongannya sama sekali tidak mirip tukang ojek payung. Lebih mirip anak sekolahan seperti dirinya. Tapi ah..peduli amat.
Heechul meraih payung itu,cepat-cepat melindungi dirinya dari terpaan air yang semakin deras.
#Flashback end
Heechul tersentak. “Betul.. tak salah lagi.. si ojek payung itu… hankyung” ucap Minnie menyadarinya.
#flashback 5 bulan lalu
“duh, mana sih si lee soman? Aku kangen baksonya nih! #bayangin SM jadi tukang bakso..hahay# lapeeerrr!” cetus wookie saraya mengipas leher dengan telapak tangan. Mereka semua berkeringat dan penuh debu setelah mengikuti ekskul voly yang nggak main-main beratnya.
“mau cari makan nggak, chulie?” Tanya Minnie. Heechul menegak minuman dinginnya sebelum menyahut. “nggak deh aku nanti saja. Mau istirahat sama cuci tangan dulu” jawab heechul.
“ya udah. Daaahh chulie” ucap mereka sambil meninggalkan heechul. “nitip ya!” teriak heechul. “huuu! Enak banget” sahut mereka bersamaan.
Heechul tertawa sendiri. Setelah menghabiskan minumannya, ia bersiap-siap pergi.
“took pooki, non?” tawar penjual took pooki keliling.
Heechul menoleh. Seporsi took pooki dalam wadah plastic lengkap dengan bumbunya, bagai tersenyum pada perutnya yang keroncongan. Uap dibalik wadahnya menandakan took pooki masih hangat. Heechul menengadah, seorang namja dalam kaus abu-abu sederhana tersenyum ramah.
“berapa, bang?’ Tanya heechul. “nggak mahal kok, 2000 aja” jawab namja itu. Heechul hamper tidak percaya pada keberuntungannya. Porsi took pooki itu benar-benar porsi kuli.^^~
#flashback end
Heechul tergugu. Tidak mempedulikan ocehan teman-temannya yang khawatir. Tidak memperdulikan ambulans yang ditumpanginya menuju rumah sakit. Tidak peduli akan pertanyaan-pertanyaan petugas paramedic.
“Waeyo, hankyung?” lirih heechul.
#####
@TPU 2 hari kemudian
Heechul dan teman-temannya bersimpuh dimakam yang masih basah. Setelah membaca doa, mereka menekuri gundukan tanah itu tanpa bicara.
Heechul menatapi nisan didepannya, lama. Teman-temannya paham gejolak emosi yang dirasakan sahabatnya, mengelus lembut punggung heechul mencoba memberikan semangat padanya.
“keluarin, chulie. Kalau mau menangis…” belum sempat teukie menyelesaikan kalimatnya, heechul sudah terisak.
“chulie…”panggil Minnie lembut. “buat apa dia gantiin aku? Wae..?” heechul tak mampu menahan airmatanya yang luruh disela ucapannya. “..rela sampai kaya gitu buat aku?” lanjut heechul.
“chulie…” teukie memperkut rengkuhannya di bahu heechul, tidakk tau harus bilang apa.
“dia tukang ojek payung itu, teukie.. dia juga yang ngasih aku took pooki murah,,” suara heechul tercekak ditenggorokan. Wookie, Minnie, dan teukie saling bertukar pandang dengan bingung, sama sekali tak mengerti arah pembicaraan ini.
“sepertinya aku tau kenapa” wookie berujar lirih, dan langsung salah tingkah ketika Minnie dan teukie menoleh sambil membelalakkan mata.
Wookie mengulurkan amplop bernuansa biru sapphire dengan motif awan yang kotor oleh noda-noda cokelat kemerahan. Ia menelan ludah, malu dan serba salah.
“waktu kamu dinaikkin ke ambulans, ada orang ngasih ini. Katanya ditemuin disakunya hankyung. Ada nama kamu disitu. Mungkin dikasih ke aku karena kita hebh manggil-manggil kamu. Tapi waktu itu nggak aku serahin ke kamu. Karena penasaran, aku baca dulu.. mianhae yo, chulie” jelas wookie.
Minnie sepontan melotot kearah temannya ini, namun heechul hanya meraih amplop tanpa berkata-kata.
Delapan pucuk surat terlipat rapi, dengan tulisan tangan yang tidak kalah rapinya. Heechul merasa matanya memanas kala ia memisah lembar demi lembar.
Teukie bersimpuh disisinya, mengusap bahu heechul. “hankyung cinta kamu, chulie…” ucap teukie lembut..
Embun kembali jatuh saat heechul mulai membaca surat itu. Ya, Tuhan selama ini ada yang mencintainya sampai begitu dan ia tak pernah tau. Kata-kata ini terangkai tulus, dan ia tak pernah sadar ada hati yang begitu menyayanginya.
Bhkan siwon ‘her official boyfriend for more than 1 year’ hanya bertandang selama 15 menit kerumahnya kemarin. Mau jenguk katanya, namun yang jadi concern-nya bukanlah keadaan heechul, melainkan kapan ia bisa masuk sekolah lagi karena songsaengnim memberiya tugas kimia yang tak bisa ia selesaikan.
Siwon juga mengomentari bahwa pipi heechul tampak sedikit tirus, dan kini malah lebih serasi dengan rambut layer nya. Setelah itu, dia pamit karena ada latihan basket.
Heechul tak sanggup meneruskan membacanya. Surat yang sudah kotor oleh bercak darah semakin lusuh oleh airmatanya.
“udah, chulie..” bisik wookie lembut, menenangkan. Namun, heechul tak mau tenang.
“kenapa dia sampai seperti itu, hanya buat aku… aku bukan siapa-siapanya. Kenal juga nggak” tangis heechul kembali tumpah.
Keheningan menyelimuti mereka berempat. Waktu bagai memberi ruang untuk mereka. Minnie meremas pelan bahu heechul. Jawaban ini sesungguhnya sangat simple….
“hankyung meniggal agar kamu tatap hidup, chulie… cinta itu tanpa syarat dan rela berkorban..” ucap Minnie lembut sambil memeluk sahabatnya itu.
Begitulah kisah ini berakhir…
===== END =====
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.
**** <3 <3 <3 ****
Jangan lupa RCL ya..
Yang gag suka ditag silahkan hapus saja..^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar