Tittle : When Heart Speaks | EunHae Couple
Author : Espada Aizennhamma
Cast : Eunhyuk (yeoja)
Lee Donghae (namja)
Rating : General
#########
Keadaan terkadang memebuat kita berfikir, kitalah yang terbaik…
Keadaan juga bisa membuat kita meninggalkan cinta… tapi
Keadaan pula lah yang mengembalikan semuanya..
#########
@Neunggok, akhir Maret 2011
Eunhyuk memandangi deretan boneka yang tertata rapi diatas tempat tidur. Walau susunannya sedikit berubah, jumlahnya tetap sama. Kamarnya juga masih rapih dan bersih seperti dulu, ketika ia meninggalkannya 3 tahun lalu untuk sekolah di seoul dan tinggal diapartemen bersama onnie tersayangnya.
Hyukie mengambil sebuah boneka monyet berwarna kuning, mengelusnya lembut.
“kangen sama kamarmu?” Tanya omma yang tiba-tiba muncul. Hyukie tersenyum dan mengangguk, sekali lagi mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kamar. “semuanya gag berubah, persis seperti waktu hyukie tinggalkan dulu” ucap hyukie.
“tentu saja” jawab omma sambil menyerahkan cangkir berisi susu strawberry, minuman kesukaan hyukie. “karena selalu dirawat agar rapi, dipel dua hari sekali” lanjut omma.
Hyukie menyesap minumannya perlahan, menikmati keharuman susu strawberry kesukaannya.
“setiap melihat boneka ini, omma kangen sekali sama kamu” ucap omma seraya membelai rambut lembut hyukie. Kemudian omma terdiam seolah mengingat sesuatu.
“kamu nggak ajaj donghae kesini, hyukie-ya?” Tanya omma. Donghae? Hyukie mengerutkan keningnya ketika nama itu disebut.
“sudah lama omma gag ketemu donghae. Bagaiman kabarnya sekarang? Lain kali ajak saja kesini. Donghae bisa tidur dikamar teukie..” wajah omma tampak sumringah, menyiratkan rasa sayangnya pada si pemilik nama.
Hyukie meneguk susu nya cepat-cepat, ingin mengenyahkan berbagai imaji yang tiba-tiba menyerbu benaknya. Why now?
“tidak terasa, kamu sama donghae sudah mau 2 tahun ya?” suara omma menggugah benak hyukie. “nggak kepikiran mau tunangan dulu?” Tanya omma lagi.
Eunhyuk nyaris menghamburkan susu panas dimulutnya. What in the world…?
“omma apaan sih?” hyukie tertawa jengah “ hyukie kan baru dua puluh tahun!” tegas hyukie. Lagipula sekarang karir adalah yang terpenting, eunhyuk menyimpan kalimat itu dalam hatinya.
Yeh, right. Untuk apa repot-repot memikirkan masalah relationship dan komitmen, kalau kehidupannya yang sekarang dapat memberikan apa saja yang dia mau? Everything any teenager would want.
Eunhyuk dapat menghidupi dirinya sendiri, kuliah di Universitas bergengsi di Seoul atas biayanya sendiri, mengirim uang untuk omma setiap bulan, bahkan masih bisa menabung. Itu semua belum termasuk Mercedes benz yang sedang dalam tahap pelunasan serta maintenance fee apartement yang ditanggung berdua dengan leeteuk, kakaknya.
Ia bisa membeli branded stuff yang diinginkannya tanpa perlu berhemat. Kalau itu belum cukup, ia masih memiliki kelebihan yang diinginkan jutaan remaja lain di dunia : popularitas & Ketenaran.
Yup, siapa penikmat music di korea yang tidak kenal Lee Hyuk Jae? Terima kasih kepada nasib baik yang telah menjadikannya seperti sekarang.
Dua tahun lalu, seorang namja menghampiri hyukie ketika ia dan teman-temannya sedang hang out di Lotte Department Store. Namja itu Kim kibum, produser ternama yang sedang mencari fresh new look untuk drama yang sedang digarapnya.
Tiga bulan berselang wajah hyukie menghiasi drama bertajuk “Eternal Love” yang ditayangkan 5 hari dalam seminggu pada sebuah stasiun televisi. Kemudian, entah sudah berapa majalah yang menampilkan fotonya pada front cover mereka. Sebulan yang lalu, profil hyukie bahkan dimuat secara eksklusif sepanjang empat halaman di majalah ternama di korea.
“LEE KYUK JAE, multi-talented new comer yang meroket dalam waktu singkat!”
###
Talk about success and fame.
Sekarang, untuk apa susah-susah memikirkan relationship?!
“kemarin nenek telepon, menanyakan kabar kamu. Katanya kapan mau maen kesana? Sekalian nenek ingin lihat calon cucu menantu” senyum geli terulas di wajah omma saat mengutip perkataan wanita tua yang sangat sayang pada cucunya.
“ada-ada saja nenekmu. Tapi omma rasa, tidak ada salahnya kalau kamu mengenalkan donghae pada nenek” ucap omma penuh harap.
Eunhyuk memandangi cangkirnya yang sudah kosong selama beberapa detik sebelum mendongak dan menatap wajah ommanya.
“kami sudah putus, omma” jawab hyukie parau.
######
@apartment eunhyuk 2 bulan lalu
Eunhyuk tidak habis pikir kenapa Donghae selalu menolak menemaninya pergi ke pesta-pesta yang diadakan para sahabatnya silih berganti. Semalam, lagi-lagi kekasihnya itu menampik secara halus ajakannya untuk menghadiri party yang diadakan temannya sekaligus sahabatnya sungmin. Penolakan itu disertai alasan yang menurut hyukie tidak masuk akal.
“kamu tau tempatku bukan disana, hyukie” ucap donghae lembut. Eunhyuk menghela nafas mendengar kalimat membosankan itu. “please, hae. Sekali ini aja. Aku udah beliin kamu tuxedo loh, sayang kalau tidak dipakai” rajuk hyukie.
Donghae tertawa dalam gaya tenangnya yang khas “kan aku tetap bisa pakai kapan saja, untuk kondangan misalnya^^” ucap donghae lembut.
“tapi, kalau Cuma buat kondangan, no one will notice” sergah hyukie dengan nada yang dibuat sehalus mungkin agar kekesalannya tidak terlalu terlihat.
“special cloth, for special occasion” tambah hyukie berusaha meyakinkan.
Sungi sejenak.
“kenapa sih kamu selalu menolak kalau aku ajak gabung dengan teman-temanku? Padahal, aku nggak pernah nolak kalau kamu ajak ketemu teman-temanmu yang…” hyukie tidak jadi meneruskan protesnya. Untung tidak sampai keceplosan.
“yang bukan dari kalangan glossy seperti teman-temanmy? Yang tidak high-class, tapi biasa-biasa saja, plain friends” ucap donghae dengan tekanan diucapannya.
Eunhyuk diam saja. Donghae selalu bisa menebak pikirannya. Tapi, memangnya kenapa? Bukankah tidak ada yang salah dengan memiliki pergaulan yang tidak terbatas pada kalangan ‘menengah kebawah’ saja? OK, ralat, kalangan konvensional maksudnya.
Lagipula, hey, status sosialnya memungkinkan untuk menggapai semua itu: kehidupan yang tidak semua orang dapat menikmati, diusia muda pula. Jadi, mengapa disia-siakan?
“pernah nggak kamu mikir, tidakkah terlalu berlebihan merayakan ulang tahun ke-19 dengan party dihotel mewah?” donghae memecah kesunyian.
Eunhyuk berfikir sejenak. Well, rasanya memang sedikit keterlaluan sih, mengingat bahkan sungmin masih terlalu muda untuk menenggak alcohol. Namun, ia seorang selebriti. Lagian, apa urusannya dengan eunhyuk? Dia kan hanya diundang.
“sudahlah!!” ucap hyukie ketus. “untuk apa memikirkan hal-hal nggak penting. Final question, kamu ikut atau nggak?” Tanya hyukie. “you know my answer” jawab donghae kalem.
Eunhyuk menutup telepon dengan kesal sekaligus kecewa. Pupus sudah harapannya untuk memamerkan donghae kepada teman-temannya yang sering meledeknya sebagai ‘high quality jomblo’… #hey,,unyuk jalan ma author zha dah,,,dijamin puas deh..loh ?
Disebrang sana donghae meletakkan teleponnya dengan menghembuskan nafas galau. “bagi kamu itu gag penting hyukie…tapi buat aku, itu sangat penting” keluh donghae.
####
5 hari kemudian. 23.45
Lagu Only You mengalun dari hp eunhyuk tepat setelah ia mengenakan piyama tidur favoritnya. Malas-malasan dia meraih benda itu. Hatinya mesih kesal kalau ingat di pesta tadi ia menjadi bahan olok-olok lagi. Seakan ‘high quality jomblo’ sudah jadi trademark nya saja.
“yeobseyo..”jawab lana malas. “hey..gimana pestanya?” bukannya menyurutkan kekesalan hyukie, suara donghae malah membuatnya pissed-off.
“nih orang kok sama sekali nggak menunjukkan rasa bersalah sih?” batin hyukie. “hyuk..?” panggil donghae.
“as always” jawab hyukie dingin. “no one believed you truly exist. Everyone sort of thought that you’re some kind of my imaginary boyfriend” lanjut hyukie.
Donghae menghela nafas dalam mendengar respon ketus eunhyuk. Selalu begitu, sudah 4 hari hyukie tidak mengangkat teleponnya dan membalas sms nya. Sekarang….
“listen, I’m sorry,okay? Tapi tujuanku telepon sebenarnya bukan untuk membahas hal ini” ucap donghae dengan dingin.
“Sekali-kali straight to the point mungkin ada baiknya” batin donghae. Selama ini ia memang cendrung meredakan kekesalan eunhyuk dengan bujukan dan kata-kata manis, yang kadang membuatnya merasa gombal abis…^0^
For god’s sake, tidak ada alasan khusus yang menyebabkannya kerap menolak ajakan hyukie untuk bergabung dengan komunitas glamornya, selain keinginan untuk menjaga diri dari ‘kontaminasi’ gaya hidup hedonis yang seringkali tidak mengindahkan batas etika dan moral. Hanya itu. Namun, hyukie tidak pernah mau mengerti.
“aku ingin ngajak ketemuan. Ada yang mau aku bicarakan” ucap donghae. Eunhyuk mengerutkan keningnya “gag bisa lewat telepon aja?” Tanya hyukie kesal.
“mending ketemu langsung supaya enak ngomongnya” ucap donghae. Eunhyuk mendengus. “hae, kita pacaran bukan baru seminggu. We’ve been dating for almost 2 years. What’s wrong with ‘right here, right now?” Tanya hyukie.
Donghae menimbang-nimbang “okay, then” sekarang atau nanti juga sama saja. “aku pikir ada baiknya kita pending dulu hubungan ini selama beberapa waktu, hyukie. I mean, not for a long time… sekedar untuk member kita keleluasaan berfikir dan merefleksi diri aja….”
Donghae membiarkan kalimat demi kalimat terlisan walau sebagian dirinya tidak rela mengucapkan kata-kata itu. “don’t get me wrong, aku Cuma ngerasa kita terlalu sering berantem. Mungkin ada baiknya kalau 2 atau 3 bulan kedepan kita jalan sendiri-diri dulu…”
Eunhyuk ternganga. Sakit hati yang sudah menumpuk sekian lamanya kini makin memuncak demi mendengar ucapan donghae barusan… what in the world..?
Selama ini eunhyuk sudah mencoba bersabar dan selalu menoleransi tindakan donghae yang menarik diri dari lingkup pergaulannya, sampai dicap jelek oleh teman-temannya sendiri, sedangkan ia tidak pernah menolak jika donghae mengenalkannya dengan orang-orang yang menurutnya sangat tidak sepadan dengan komunitasnya yang gemerlap.
Ia tidak mengeluh ketika donghae mengajaknya makan diwarung pinggir jalan yang kotor dan berdebu. Eunhyuk bahkan pernah menemani donghae ke pesta ulang tahun seorang teman, dimana pesta itu diadakan secara amat sangat sederhana dengan terpal biru sebagai atapnya dan tanah berlumpur yang becek sebagai lantainya.. #cuih lebey bget neh author..huhu
Eunhyuk tidak pernah mengeluh itu semua. Well, sesekali sih kalau ia merasa risih, kepanasan atau berkeringat… tapi kan nggak sering! Selebihnya ia jalani dengan rela, mengingat rasa sayangnya pada donghae. Tapi, sekarang, apa balasannya?!
Eunhyuk merasa matanya basah. Kecewa, malu, marah sakit hati..
“hyukie…?” suara donghae kini terdengar sedikit cemas “kamu masih disitu, kan?” Tanyanya.
“well..” getaran dalam suara eunhyuk terdengar jelas walau ia berusaha menyembunyikannya, “kalau memang itu yang kamu mau, kenapa kita nggak sekalian putus saja”
Giliran donghae melongo.. #pasti cute deh^^# putus?! Wait…..!
“bukan itu maksudku, lee hyuk jae! Aku nggak mau kita putus, aku Cuma….” Ucap donghae terputus.
“save it for yourself. I should’ve known that love is a bunch of bullshit and you’re nothing more than a jerk. We’re done here” eunhyuk berkata dalam nada dingin dan kaku, mengeraskan hati walau nuraninya berteriak sebaliknya.
Telepon ditutup… eunhyuk menangis sunyi.
####
@Neunggok, 3 April 2011
Eunhyuk menggeliat. Hawa dingin menyergapnya, udara sejuk khas neunggok. Ia tersenyum sendiri. Beberapa hari dirumah, ia baru sadar betapa dirinya merindukan kota ini. Kota yang indah lengkap dengan segala kenangan dan kehidupan yang tidak pernah berubah.
Tidak semegah kota seoul memang, namun justru ditempat seperti inilah eunhyuk menemukan ketenangan. Kedamaian yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun, bahkan tidak dengan kehidupan gemerlap yang seringkali penuh sandiwara.
Eunhyuk turun dari ranjangnya dan mengikat rambut sekenanya. Ia melirik kalender.
“Sabtu. Hari yang cocok untuk…w-wait. Sabtu?!” gumam hyukie. Eunhyuk mengambil kalender dan mengamatinya lekat-lekat. Tidak slah lagi, besok adalah hari ulang tahunnya dan pada tanggal inilah, 2 tahun yang lalu, donghae dan eunhyuk mengukir komitmen mereka.
Kemudian berlanjut dengan perjalanan ke kampong halaman eunhyuk beberapa hari setelahnya, juga saat weekend, karena ia ingin mengenalkan donghae pada omma nya. Malam harinya mereka berempat, donghae, eunhyuk, omma dan onni teukie dinner bersama sambil bercengkrama ditemani strawberry juice. Hari yang sempurna.
Untuk alasan itulah eunhyuk memutuskan kembali kesini. Ia tidak ingin melewatkan hari ulang tahunnya sebagai jomblo yang kesepian. What a pathtetic thought.
Kalau pulang ke kampung halamannya, at least ada omma yang bisa menghiburnya. Dan, mungkin… mungkin melewatkan waktu ditempat kenangan mereka dulu, dapat mengurangi rindunya pada donghae.
# hari yang sama, 20.00
Eunhyuk menyusuri jalan neunggok dengan mobilnya. Sendirian, sambil menikmati pemandangan malam. Ia sengaja tidak menyalakan AC, melainkan membuka jendela lebar-lebar dan membiarkan angin menerpa kulit wajahnya yang tidak dilapisi make-up. Segar sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar