Senin, 13 Juli 2015

Aku, Kamu dan Dia



Hey…bloggie aku ingin cerita kali ini…
Saat ini aku ingin sekali lari, lari dari semua perasaan yang aku punya buat kamu. Kita sudah sepakat mengakhiri semuanya, kisah kita, kebersamaan kita, dan semua visi yang sudah tak sejalan.. 

Aku ingin bebas dari perasaan yang membuatku sesak, memikirkanmu, merindukanmu aku tahu itu perbuatan sia-sia. Kamu bersikap seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa, tak menyakitiku, dan hubungan ini masih baik-baik saja. Sekali saja coba lihat & coba rasakan bagaimana perasaan ku, lihat semuanya dari sudut pandangku, Kecewa dan Hancur..

Aku bodoh karna pernah percaya dengan dusta yang kamu katakana padaku, tapi tidak kali ini, kecewa ku tak sesederhana itu. Perasaan ku bukan mainan. Suatu saat nanti aku akan benar2 mengakhiri semuanya, perasaanku. Aku bisa memaafkanmu untuk semua hal yang menyakitkan, tapi jangan minta aku untuk bersikap seolah-olah semua nya masih sama seperti dulu, tidak.
Aku percaya janji Allah SWT bahwa lelaki yang baik untuk wanita yang baik, dan lelaki yang buruk untuk wanita yang buruk….

Rasanya telinga mulai bosan saat orang-orang disekitarku bertanya tentang kapan aku menikah. Orang-orang disekitarku bercanda tentang move on, setia, dan tentang kisahku, saat itu rasanya ingin teriak “INI HIDUP GW, LO SIAPAAAA???” –tapi lagi-lagi itu hanya teriakan keras yang hatiku teriakkan. Bukan tak berani kuutarakan, hanya saja aq mencoba berfikir positif, mereka bicara seperti itu karena mereka peduli & sayang padaku.

Aku serahkan perihal jodohku ketangan yang Maha Adil, yang akan selalu memberikan hal yang aku butuhkan dan diwaktu yang tepat. Aku ingin sukses, membayar dengan bukti nyata semua omongan orang-orang yang mengusik dan merendahkan aku. Merendahlah sebelum kamu direndahkan…

DIA . . . 

Lelaki yang hadir dalam hidupku, dan aku cintai karna Allah SWT. Mungkin terdengar mengada-ada saat aku bilang aku mencintainya karna Allah, tapi itu yang aku rasakan. Aku jatuh cinta dengan dia, bagaimana dia memperlakukan Tuhannya, Aku jatuh cinta padanya saat dia memegang teguh ibadahnya. Pria yang baik dengan banyak pesona. 

Perasaanku padany bukan perasaan yang serakah, atau nafsu ingin memiliki, tidak karna itu. Dia mempesona dengan iman yang dia punya. Semoga dia bahagia dengan wanita yang saat ini mendampinginya. Bukan karna aku tak berharap memilikinya, hanya saja aku merasa rendah diri, tidak sepadan, merasa tak pantas bersamanya. Dia bahagia, itu sudah cukup.

Dia mengingatkan aku dengan sosok dimasa lalu, lelaki yang aku cintai karna Allah, yang aku cintai karna ibadah dan keimanannya. Kata-kata yang pernah aku ucapkan padanya “semoga kamu jodohku disurga, dan semoga kita bisa bercinta disurga..” respon dia saat itu hanya bilang “dasar cewe aneh..” dengan bahasa candaan. Hahhaa jika ingat saat itu aku memang memalukan, tapi semua yang aku ucapkan itu dari hati, aku bersungguh-sungguh mengatakannya, meski aku utarakan lewat candaan. Masa itu sudah lewat, dia suah berada di sisi Tuhannya, semoga bahagia di Jannah-Nya. Meski perkenalan kita singkat, kurang lebih 3 tahun, tpi kamu memberikan banyak motivasi buat aku, terutama dalam agama dan ibadahku, Terima kasih Arif Anggriawan …

Dia, tak bisa kusebutkan namanya disini, tapi seringkali kusebut dalam doa dan sujudku, yang seringkali menjadi bahan pembicaraanku dengan Tuhanku. Semoga kamu bahagia, berhasil dalam pekerjaanmu, dan mendapatkan wanita soleha yang bisa mendampingimu. Aku percaya bahwa kamu bisa menjadi imam yang baik untuk keluargamu nanti. Ini tulus dariku….

Suatu saat nanti, saat tak ada lagi rasa dihatiku,saat tak ada lagi harap yang aku punya untuk kamu, saat semua sudah berjalan dengan baik, akan kusebutkan namanya disini.

Semoga aku, kamu, dia,kalian dan mereka selalu bahagia…..

_Lan Amma_



Tidak ada komentar:

Posting Komentar